KABUPATEN SEMARANG - Mengendari alat mesin pertanian combine harvester, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo melakukan panen padi di lahan milik kelompok tani Pangudi Tani, Dusun Krasak Desa Boto, Bancak, Kabupaten Semarang, Senin (27/2/) sore. Menurutnya, panen padi dengan alat mesin pertanian sangat cepat.
“Penggunaan alat ini, angka losses panen hanya sekitar tiga sampai lima persen. Bandingkan dengan menggunakan sabit, bisa mencapai 11 persen lebih, ” terangnya.
Mentan berharap, pertanian di Kabupaten Semarang menjadi motor penggerak laju peningkatan produksi pertanian di Jawa Tengah. Sekaligus, mempertahankan kapasitas pertaniannya sebagai salah satu lumbung padi nasional.Dengan tingkat produksi panen rata-rata enam ton gabah kering panen (GKP) per hektare, dia yakin, ketersediaan beras nasional akan aman.
Tahun lalu, lanjutnya, berdasarkan data BPS, produksi beras nasional mencapai angka tertinggi dalam 77 tahun terakhir. Tercatat 32 juta ton beras tersedia dengan konsumsi per tahun mencapai sekitar 30 juta ton.
Baca juga:
Resign dari IT, Sukses Bertani Hidroponik
|
“Pertanian masih menjanjikan keuntungan bagi para petani. Hanya mutu budidaya pascapanen dan pemasarannya harus ditingkatkan, ” tegasnya.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, pihaknya telah memulai program pemurnian tanah pertanian. Caranya, dengan mengurangi pemakaian pupuk kimia dan menggunakan pupuk organik. Menurutnya, langkah itu mampu menaikkan tingkat produksi panen per hektare.
Disampaikan, saat menggunakan pupuk kimia, rata-rata hasil panen mencapai 6, 6 ton GKP per hektare. Setelah dikurangi separuhnya, hasil panen malah meningkat menjadi 8, 8 ton GKP.
“Luasan lahan pemurnian tanah akan terus ditambah untuk mengembalikan kesuburan tanah, sekaligus meningkatkan jumlah produksi panen, ” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan, panen raya padi di Desa Boto di lahan seluas kurang lebih 50 hektare dari total lahan 250 hektare. Sedangkan produksi per hektare mencapai 6, 7 ton gabah kering panen per hektare.
Disebutkan, hamparan sawah yang siap panen dan luas ini menjadi salah satu pertimbangan dilaksanakan panen raya oleh Menteri Pertanian.
Pada Februari ini, lanjut Sunu, lahan pertanian yang memasuki masa panen seluas 3.198 hektare. Sedangkan pada Maret mendatang, diperkirakan lahan panen seluas 3.689 hektare.